UNAS CUP VI 2012 ini diikuti oleh 986 atlet dari 69 kontingen di Indonesia.
Jakarta (UNAS) – Komitmen Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Beladiri Karate (UBK) Universitas Nasional untuk senantiasa memberikan yang terbaik melalui peningkatan kualitas dalam berbagai bidang rupanya bukan hanya ucapan semata. Terbukti, kegiatan rutin dua tahunan yang diadakan secara berkala tersebut memberikan peningkatan dan terobosan baru, yakni digelarnya kejuaraan karate terbuka pada skala nasional dan adanya piala gubernur DKI Jakarta untuk pertama kalinya.
“Alhamdulillah, dari tahun ke tahun kami masih diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas, karena dua tahun sebelumnya hanya tingkat regional se Jawa – Bali dan kali ini tingkat Nasional,” papar Ketua panitia acara, Tibiko Zabar P saat ditemui di sela pembukaan UNAS CUP VI 2012 di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Ciracas – Jakarta Timur, Jum’at (23/11). Lebih jauh, Tibiko menjelaskan bahwa partisipasi dari masing – masing daerah sudah tercukupi, bahkan sebagian daerah dari pulau – pulau terbesar di Indonesia juga mengirimkan delegasinya. Tak heran, jika dalam pertandingan tersebut peserta mencapai 986 atlet dari 69 kontingen di Indonesia.
Pada kali keenam turnamen nasional terbuka karate yang digelar selama tiga hari dari Jum’at hingga Minggu (23 – 25/11), UBK Unas mengusung tema besar “Sambung Rasa Sambung Juang” yang bertujuan untuk mempertegas makna dan arti penting dari persatuan dan kesatuan Indonesia serta merangkul seluruh atlet – atlet berbakat nusantara. “Kita memang sengaja mengangkat tema ini, dengan harapan seluruh atlet karate dapat menjunjung serta menjaga nilai persatuan dan kesatuan. Meskipun mereka dari aliran atau perguruan yang berbeda tapi di mata Internasional kita adalah satu untuk bangsa Indonesia,” tutur Tibiko.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Universitas Nasional bidang Hubungan Kerjasama dan Kemahasiswaan, Drs. Faldy Rasyidie mengungkapkan apresiasianya pada ajang nasional yang pertama kali digelar oleh UKM UBK Unas. Faldy mengatakan bahwa kegiatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk melahirkan bibit – bibit baru atlet karate Indonesia. Tidak hanya itu, Faldy juga mengungkapkan bahwa seni beladiri karate merupakan salah satu bidang yang perlu dipelajari dan digeluti secara tekun dan sungguh – sungguh untuk memeperoleh prestasi yang gemilang.
“Para atlet karate itu mempunyai karakter yang kuat dan dapat dicontoh oleh orang banyak. Mereka itu pasti tekun, karena jika tidak tekun bagaimana bisa mereka menjadi atlet yang professional?,” imbuh Faldy.