TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Kehidupan di bumi takkan terpisahkan dari peran biodiversitas, baik sebagai sumber pangan dan obat-obatan, sandang, papan, maupun kebutuhan lain, baik yang sudah dibudidayakan maupun yang masih liar. Kekayaan biodiversitas merupakan modal kehidupan yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan suatu negara.
Kekayaan ini merupakan anugrah yang harus dimanfaatkan sebagai modal dasar pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dan tidak akan pernah habis jika dimanfaatkan dengan konsep sustainable use.
Dalam rangka memeringati Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat, Pusat Kajian Lingkungan dan Konservasi Alam, Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNAS menyelenggarakan SeminarNasional Biodiversitas untuk Kehidupan bertajuk “Kondisi Ekologis, Potensi, dan Pengembangan Biodiversitas Indonesia untuk Keseimbangan Kehidupan di Bumi”, Sabtu, (21/4/2018).
Berdasarkan rilis yang diterima tribunpontianak.co.id, Sabtu (21/4/2018), Ketua Pelaksana Imran S.L. Tobing menjelaskan bahwa pemanfaatan biodiversitas Indonesia umumnya masih terbatas pada pemanfaatan langsung dengan eksploitasi dari alam, bahkan berbagai jenis yang sudah dilindungi masih terus dieksploitasi secara ilegal dan diperdagangkan secara gelap (illegal trading).
“Seminar ini bertujuan untuk menciptakan sarana diseminasi hasil riset para peneliti, dosen, dan mahasiswa, baik dari institusi penelitian maupun dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia, serta menghimpun hasil-hasil riset tentang biodiversitas Indonesia untuk mengungkap potensi dan permasalahan biodiversitas Indonesia” ujar Imran yang juga merupakan Ketua Pusat Kajian Lingkungan dan Konservasi Alam UNAS.
Lebih lanjut, Imran, mengatakan pemanfaatan yang belum sepenuhnya menerapkan konsep berkelanjutan, pemanfaatan yang kurang terkontrol, dan pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan yang telah digariskan, telah mengakibatkan gradasi biodiversitas, meningkatnya keterancaman biodiversitas Indonesia, dan menimbulkan berbagai krisis ekologi yang sangat merugikan bumi Indonesia.
Model pemanfaatan yang tidak terpola, pemanfaatan yang hanya memberatkan kepentingan ekonomi kekinian saja telah menjadikan Indonesia sebagai biodiversity hotspot country, negara dengan biodiversitas paling terancam di dunia.
Trend pemanfaatan biodiversitas selama ini masih terbatas pada beberapa jenis saja mengikuti permintaan pasar, padahal biodiversitas Indonesia sangat kaya dengan potensi, yang bahkan masih belum terungkap. Riset terhadap kekayaan biodiversitas Indonesia sangat perlu digalakkan untuk mengungkap potensi biodiversitas Indonesia.
Pengembangan mutlak harus segera dilakukan agar biodiversitas Indonesia mempunyai nilai tambah sehingga lebih berdaya guna bagi kehidupan, sekaligus dapat menjaga keseimbangan ekosistem bumi.
Hasil-hasil penelitian berupa makalah yang dipresentasikan direncanakan akan diterbitkan dalam suatu prosiding seminar dan diharapkan menjadi bagian dari sumbangsih para peneliti dalam upaya mengungkap berbagai alternatif model pemanfaatan biodiversitas Indonesia untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi.
Sebagai informasi tambahan, Seminar Nasional Biodiversitas untuk Kehidupan diikuti hampir 100 pemakalah yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, di antaranya adalah Jakarta, Jawa Barat, Banten, Lampung, Riau, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat.
Turut hadir sebagai Keynote Speaker yang ahli pada bidangnya, yaitu Prof. Dr. Ernawati Sinaga, MS.Apt. (Universitas Nasional, Jakarta) dengan topik Etnofarmakologi tumbuhan Zingiberaceae di Indonesia dan Prof. Dr. Sutyarso, M.Si. (Universitas Lampung, Bandarlampung) dengan topik Biodiversitas sebagai anti-aging dan afrodisiak
Selain itu, Seminar Nasional ini juga dihadiri oleh Invited Speaker, yaitu Dr. Dolly Priatna, M.Si (Head of Landscape Conservation Asia Pulp & Paper Group) dengan topik Peran Sektor Swasta Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca untuk Keseimbangan Kehidupan di Bumi.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Sambut Hari Bumi, Fakultas Biologi UNAS Gelar Seminar Nasional “Biodiversitas untuk Kehidupan”.
Penulis: Listya Sekar Siwi
Editor: Septi Dwisabrina